Dear all,
Since many people asked me for some tips on how to get scholarship, I think I just write it down for everyone. Remember, this is what I think and what happened to me. This is does not mean that the content is absolute truth.
How to get scholarship, step by step
Lay an eye to particular scholarship.
I usually look at scholarship advertisment. If I found it interested, then I will apply. Although it is possible to find the department where you want to study first then apply the scholarship, I don`t do that because usually the nominal of scholarship is small. I am only interested to fully funding scholarship. Some scholarship, however, request you to apply officially to university and get accepted before apply the scholarship (mostly European scholarship I think)
Get the scholarship form and read it carefully
Make sure that you are elligible to the scholarship, you are within the age range, the topic you want is included, your background is acceptable etc. Some scholarship is mainly for gov. employee, some are for age 35 and below, you fulfil the minimum language requirements etc.
Find the university you want to go
Make sure that you know where you want to go. Only very few scholarship that just want you to write down what subject you want to do and you can choose the university later. Again, check the requirements carefully
Collecting the requirement
Be very careful with the requirement. If it requires international TOEFL/IELTS, then do it. If it is not specified, better ask than sorry. If it asked for 2 recommendations, get two, some even specifically asked for direct supervisor, make sure you get it as well. Some scholarship request you to develop contact with the department you want to study, then try to get it.
Make sure that your application is "selling"
Imagine yourself the person who need to select which application is acceptable, which is not. That person need to look hundreds and maybe thousands of application. Make sure that your application is neat, clear, concise, to the point and rich instead making it a flowery boring story that nobody want to finish reading it. Think, what is your strong point that makes you different from others, what is the founder agenda etc. Also make sure that when they say one page explanation, it`s one page. Try to put as much related information in the limited space
Pay attention to deadline
Things to consider:
Scholarship cost lots of money. Think that it is the founder investing the money on you. What can you give them in return. Therefore you must have a clear idea why you want to take the degree, why it is important for you to take that degree, what your future plan is, how the degree will support your plan, what is the benefit of your degree and knowledge for you, for your office, for your country and for the founder. Remember, no need to bluffing and saying things like "solving poverty problem in Indonesia" but be more specific and achievable such enhancing teaching language curriculum in University ABC, particularly in terms of develooping comprehensive student learning by doing approach. You must have the confidence that you need the degree, you can do it, and you can implement your knowledge in your work
Master and above degree is not a path to get a job. I was wrong and tought master is sellable to get a better job. To some extend yes, but it is actually wiser to think that master should be used to enhance your qualification at work. Therefore, make sure that your educational background, your work and your proposed study are matched, or at least try to matched them
Have confidence. Technically, passing the administration selection is the most difficult part. Possibility for a person to pass interview is much higher than passing the administration part. If you keep failing in the interview part, means that you are not really clear about your own proposed study (or you can`t express it well). During the interview, make sure that it is you that lead the interview, you should elaborate each question, and it is quite important to be original. Sometimes it looks nice if you quote from other sources (to make you look smarter). I like to quote Confucius saying during interview. During my interview for ASF, the major question was, "why do you want to this topic, and why you do it in South China? ." The answer: "Majority of research in this issue discuss the problems that occur in North China. If I do it in the north like other scholars, what will be my additional value? The project will use new approach in looking at the China`s one child policy beyond the common pattern where instead of comparing single and non single child, I compare male and female single child. That is my scholarly contribution for the discourse. Later one of the professor said that he is very impress with that answer, because they looking for original approach. So, make sure that you have the confidence, you have the educational background in that issue, and you seems know what you are going to do,
Get the requirements they want
Make sure that you can fulfil all the requirements. It is very useful if you have some additional things that you can offer. In my situation, I get involve with lots of social organisations dealing with HIV, drug abuse, community empowerment etc. Since I am doing social studies, these are very positive addition for my applications. Trainings, seminars, articles are important too.
Hope that the info are useful.
Anggiet
Read More..
Selasa, 29 Desember 2009
Tips Mencari Profesor di Jepang
Ini adalah kerjaan awal yang mesti dilakukan sebelum apply beasiswa manapun. Pemberi beasiswa banyak yang mengharapkan pelamar sudah mempunyai professor pembimbing, bahkan ada yang mengharuskan punya professor pembimbing sebelum melamar beasiswa. Cara mencari professor pembimbing mesti di sesuaikan dengan bidang saudara. Carilah di web URL universitas - universitas Jepang, meskipun banyak URL Universitas Jepang yang di tulis dengan tulisan Jepang, tetapi ada banyak juga URL Universitas Jepang yang di tulis dengan bahasa Inggris.
Untuk list alamat URL Universitas Jepang, liat di www.kamalindo.com Selanjutnya setelah mendapatkan URL dan masuk ke web universitas, silahkan mencari daftar department yang ada di universitas tersebut dan carilah lab-lab yang ada di department tersebut. Di Jepang, nama laboratory adalah nama Professornya, seperti Tanaka Laboratory, Suzuki Laboratory, Kobayashi Laboratory dll. masing-masing laboratory mempunyai topik research macam macam. Dan disitulah saudara bisa menyesuaikan dengan minat riset dan bidang riset yang saudara ingin kerjakan nantinya. Jika saudara sudah merasa cocok dengan riset yang dilakukan di laboratory tersebut, saudara bisa menulis surat baik lewat e-mail, surat pos maupun fax ke Professor di lab tersebut.
Pekerjaan berat selanjutnya adalah, saudara mesti harus mempersiapkan bener bener bahasa yang baik, sopan santun dan grammar yang tepat untuk surat perkenalan pertama dengan Professor Jepang. Surat perkenalan ini bisa di tulis dengan bahasa Inggris, jika saudara belum menguasai bahasa Jepang. Perlu diingat bahwa orang Jepang adalah orang Timur yang masih memegang adat dan budaya sopan santun yang tinggi. Hal ini sangat berbeda sekali dengan orang orang Barat, yang "to the point". Saudara mesti hati-hati dalam bersopan santun untuk menulis surat perkenalan ini.
Dalam surat perkenalan pertama, tulislah introduction tentang saudara, background saudara (seperti layaknya CV, tetapi lebih mengarah ke history of education, research yang pernah saudara lakukan, apa yang telah saudara raih dalam research tersebut, dan research apa yang saudara ingin kerjakan nantinya (yang menjadi impian saudara)).
Selanjutnya utarakanlah niat saudara untuk bergabung dengan laboratory tersebut, saudara berminat untuk mempelajari ini itu (mesti saudara kemukakan). Bikinlah upaya sang professor tertarik dengan research yang saudara ingin kerjakan nantinya. Hal ini tidaklah mudah, bagi orang - orang yang belum terbiasa melakukan riset. Tetapi bukankah kita semua pernah melakukan riset sewaktu pengerjaan skripsi / thesis.
E-mail selanjutnya terserah saudara, bagaimana saudara bisa meyakinkan professor Jepang, supaya beliau bersedia menerima. Pada dasarnya Professor Jepang tidaklah keberatan untuk menerima saudara, hanya apakah ada dana atau sponsor jika saudara bergabung ke labnya, itulah yang sering di tanyakan oleh Professor Jepang, jika anda mengungkapkan keinginan saudara untuk bergabung dengannya.
Untuk yang sedang akan apply beasiswa - beasiswa yang disediakan oleh foundation / organisasi, company swasta, pemda dll,(seperti beasiswa Panasonic/matsushita, hitachi, Okazaki, JICA, Inpex dll, lihat di (www.kamalindo.com) maka saudara bisa mengutarakannya dengan mudah, bahwa saudara akan test untuk mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jepang.
Selanjutnya saudara butuh rekomendasi dari Professor jepang. Kebanyakan Professor tidak keberatan pula untuk menuliskan rekomendasi dan mengirimkannya ke saudara. (surat rekomendasi berisi bahwa Professor tersebut bersedia menjadi pembimbing, dan professor tsb interest dengan riset yang saudara ajukan dll), isi dari surat rekomendasi ini tergantung professor, tidak ada format khusus yang mensyaratkannya.
Professor Jepang, lebih sering menulis surat rekomendasi ini dalam tulisan tangan (tulisan kanji, yang kita hampir tidak bisa membacanya, kecuali orang jepang asli). Surat rekomendasi yang telah saudara dapatkan, bisa saudara lampirkan dalam melamar berbagai beasiswa yang saudara ingin ikuti.
Jika hubungan saudara dengan Professor sudah sedemikian eratnya, saudara bisa meminta supaya beliau merekomendasikan saudara ke Monbusho = Depdikbud jepang, (lewat universitas Professor tersebut).
Informasi tambahan :
Masih banyak Professor Jepang yang tidak lancar berbahasa inggris sehingga ada kemungkinan surat - surat saudara tidak di balas. Sebenarnya bisa tetapi untuk membalasnya mereka butuh waktu, sehingga surat saudara tidak di tanggapi sama sekali.
Untuk Professor yang sangat sibuk sekali, surat surat saudara yang masuk kadang tidak di tanggapi/tidak di balas. Kalaupun di balas, entah berapa bulan kemudian. Untuk itu, jikalau belum ada balasan dari Professor, jangan kuatir, saudara bisa mencoba menulis ke Professor yang lain. Masih banyak Professor Jepang yang lainnya.
Rajin - rajinlah membuka web web universitas Jepang.
Usahakan dalam mencari professor pembimbing adalah dari Universitas negeri.
Read More..
Untuk list alamat URL Universitas Jepang, liat di www.kamalindo.com Selanjutnya setelah mendapatkan URL dan masuk ke web universitas, silahkan mencari daftar department yang ada di universitas tersebut dan carilah lab-lab yang ada di department tersebut. Di Jepang, nama laboratory adalah nama Professornya, seperti Tanaka Laboratory, Suzuki Laboratory, Kobayashi Laboratory dll. masing-masing laboratory mempunyai topik research macam macam. Dan disitulah saudara bisa menyesuaikan dengan minat riset dan bidang riset yang saudara ingin kerjakan nantinya. Jika saudara sudah merasa cocok dengan riset yang dilakukan di laboratory tersebut, saudara bisa menulis surat baik lewat e-mail, surat pos maupun fax ke Professor di lab tersebut.
Pekerjaan berat selanjutnya adalah, saudara mesti harus mempersiapkan bener bener bahasa yang baik, sopan santun dan grammar yang tepat untuk surat perkenalan pertama dengan Professor Jepang. Surat perkenalan ini bisa di tulis dengan bahasa Inggris, jika saudara belum menguasai bahasa Jepang. Perlu diingat bahwa orang Jepang adalah orang Timur yang masih memegang adat dan budaya sopan santun yang tinggi. Hal ini sangat berbeda sekali dengan orang orang Barat, yang "to the point". Saudara mesti hati-hati dalam bersopan santun untuk menulis surat perkenalan ini.
Dalam surat perkenalan pertama, tulislah introduction tentang saudara, background saudara (seperti layaknya CV, tetapi lebih mengarah ke history of education, research yang pernah saudara lakukan, apa yang telah saudara raih dalam research tersebut, dan research apa yang saudara ingin kerjakan nantinya (yang menjadi impian saudara)).
Selanjutnya utarakanlah niat saudara untuk bergabung dengan laboratory tersebut, saudara berminat untuk mempelajari ini itu (mesti saudara kemukakan). Bikinlah upaya sang professor tertarik dengan research yang saudara ingin kerjakan nantinya. Hal ini tidaklah mudah, bagi orang - orang yang belum terbiasa melakukan riset. Tetapi bukankah kita semua pernah melakukan riset sewaktu pengerjaan skripsi / thesis.
E-mail selanjutnya terserah saudara, bagaimana saudara bisa meyakinkan professor Jepang, supaya beliau bersedia menerima. Pada dasarnya Professor Jepang tidaklah keberatan untuk menerima saudara, hanya apakah ada dana atau sponsor jika saudara bergabung ke labnya, itulah yang sering di tanyakan oleh Professor Jepang, jika anda mengungkapkan keinginan saudara untuk bergabung dengannya.
Untuk yang sedang akan apply beasiswa - beasiswa yang disediakan oleh foundation / organisasi, company swasta, pemda dll,(seperti beasiswa Panasonic/matsushita, hitachi, Okazaki, JICA, Inpex dll, lihat di (www.kamalindo.com) maka saudara bisa mengutarakannya dengan mudah, bahwa saudara akan test untuk mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Jepang.
Selanjutnya saudara butuh rekomendasi dari Professor jepang. Kebanyakan Professor tidak keberatan pula untuk menuliskan rekomendasi dan mengirimkannya ke saudara. (surat rekomendasi berisi bahwa Professor tersebut bersedia menjadi pembimbing, dan professor tsb interest dengan riset yang saudara ajukan dll), isi dari surat rekomendasi ini tergantung professor, tidak ada format khusus yang mensyaratkannya.
Professor Jepang, lebih sering menulis surat rekomendasi ini dalam tulisan tangan (tulisan kanji, yang kita hampir tidak bisa membacanya, kecuali orang jepang asli). Surat rekomendasi yang telah saudara dapatkan, bisa saudara lampirkan dalam melamar berbagai beasiswa yang saudara ingin ikuti.
Jika hubungan saudara dengan Professor sudah sedemikian eratnya, saudara bisa meminta supaya beliau merekomendasikan saudara ke Monbusho = Depdikbud jepang, (lewat universitas Professor tersebut).
Informasi tambahan :
Masih banyak Professor Jepang yang tidak lancar berbahasa inggris sehingga ada kemungkinan surat - surat saudara tidak di balas. Sebenarnya bisa tetapi untuk membalasnya mereka butuh waktu, sehingga surat saudara tidak di tanggapi sama sekali.
Untuk Professor yang sangat sibuk sekali, surat surat saudara yang masuk kadang tidak di tanggapi/tidak di balas. Kalaupun di balas, entah berapa bulan kemudian. Untuk itu, jikalau belum ada balasan dari Professor, jangan kuatir, saudara bisa mencoba menulis ke Professor yang lain. Masih banyak Professor Jepang yang lainnya.
Rajin - rajinlah membuka web web universitas Jepang.
Usahakan dalam mencari professor pembimbing adalah dari Universitas negeri.
Read More..
Tips for Writing Letters of Recommendation
From Tara Kuther, Ph.D.
As a college professor, many students approach me for letters of recommendation. Writing these letters is one of the most challenging aspects of my job. How do you fit a comprehensive profile and assessment of a student into a 1-2 page letter? How do you ensure that students provide you with all the relevant information that will help you to write the best letter than you can? How do you protect yourself from liability in writing letters of recommendation? This article takes a closer look at tips to help you in writing letters of recommendation.
Inform Students
Students tend to be uninformed about their needs and responsibilities in seeking letters of recommendation. Guide students by providing them with a detailed list of what will assist you in writing a letter on their behalf.
Many professors create a handout or web page listing the desired information. Here are some suggestions:
Explain the purpose of the letter
Desired focus of the letter (e.g., discuss my research skills and experiences in your lab, or discuss my responsibilities as a teaching assistant in your class)
Useful skills (e.g., computer, statistical, or interpersonal skills)
Related experiences (extracurricular, work experience, clubs, volunteer work)
Courses taken with the faculty member, with grades and sample work (e.g., term paper)
Reasons for pursing graduate study
Resume
Transcript
Think About It
Do not immediately agree to write a letter on behalf of a student. Instead, take a little bit of time to think about it and reflect on your experiences with the student.
Be Honest
If you don`t know a student well or cannot write a positive letter on his or her behalf, explain your reservations to inform the applicant. If he or she insists, you can either refuse, write a neutral letter, or include negative evaluations with supporting behavioral examples.
Get Permission
Obtain the student`s written permission (the signed recommendation form included in admissions packets for most graduate programs is suitable)
Be Specific
Use specific examples to support your statements. Specific examples will enhance the value of positive comments and will protect you from legal action. If you choose to include unfavorable information, you must include specific examples to illustrate your point.
Organize the Letter
An effective letter of recommendation is structured. Begin your letter by indicating for whom you are writing, what they are applying to, and an overview of the tone of the letter. Indicate to what extent and length of time you have known the student. Your next step should be to review grades and your records regarding the student.
Next, provide specific examples that illustrate the student`s intellectual ability, capacity for independent and original thought, knowledge of the field, or attitude and motivation. Close by reiterating your overall recommendation and its strength.
Beware of Ambiguity
Letters of recommendation tend to be overwhelmingly positive. Because most letters are inflated, readers examine them as if they were written in code. Recommendation letters thus become a projective test wherein any ambiguity is questioned. Any equivocal information might be interpreted in a negative light, even if you did not intend so.
Read More..
As a college professor, many students approach me for letters of recommendation. Writing these letters is one of the most challenging aspects of my job. How do you fit a comprehensive profile and assessment of a student into a 1-2 page letter? How do you ensure that students provide you with all the relevant information that will help you to write the best letter than you can? How do you protect yourself from liability in writing letters of recommendation? This article takes a closer look at tips to help you in writing letters of recommendation.
Inform Students
Students tend to be uninformed about their needs and responsibilities in seeking letters of recommendation. Guide students by providing them with a detailed list of what will assist you in writing a letter on their behalf.
Many professors create a handout or web page listing the desired information. Here are some suggestions:
Explain the purpose of the letter
Desired focus of the letter (e.g., discuss my research skills and experiences in your lab, or discuss my responsibilities as a teaching assistant in your class)
Useful skills (e.g., computer, statistical, or interpersonal skills)
Related experiences (extracurricular, work experience, clubs, volunteer work)
Courses taken with the faculty member, with grades and sample work (e.g., term paper)
Reasons for pursing graduate study
Resume
Transcript
Think About It
Do not immediately agree to write a letter on behalf of a student. Instead, take a little bit of time to think about it and reflect on your experiences with the student.
Be Honest
If you don`t know a student well or cannot write a positive letter on his or her behalf, explain your reservations to inform the applicant. If he or she insists, you can either refuse, write a neutral letter, or include negative evaluations with supporting behavioral examples.
Get Permission
Obtain the student`s written permission (the signed recommendation form included in admissions packets for most graduate programs is suitable)
Be Specific
Use specific examples to support your statements. Specific examples will enhance the value of positive comments and will protect you from legal action. If you choose to include unfavorable information, you must include specific examples to illustrate your point.
Organize the Letter
An effective letter of recommendation is structured. Begin your letter by indicating for whom you are writing, what they are applying to, and an overview of the tone of the letter. Indicate to what extent and length of time you have known the student. Your next step should be to review grades and your records regarding the student.
Next, provide specific examples that illustrate the student`s intellectual ability, capacity for independent and original thought, knowledge of the field, or attitude and motivation. Close by reiterating your overall recommendation and its strength.
Beware of Ambiguity
Letters of recommendation tend to be overwhelmingly positive. Because most letters are inflated, readers examine them as if they were written in code. Recommendation letters thus become a projective test wherein any ambiguity is questioned. Any equivocal information might be interpreted in a negative light, even if you did not intend so.
Read More..
10 Ways to Make Scholarship Sponsors Love You
By Kay Peterson, Ph.D.
Before you submit your scholarship application, check out these tips, provided by scholarship sponsors nationwide.
Tip #1: Apply only if you are eligible. Read all the scholarship requirements and directions carefully to make sure you’re eligible before you send in your application.
Tip #2: Complete the application in full. If a question doesn`t apply, note that on the application. Don`t just leave a blank. Supply all additional supporting material, such as transcripts, letters of recommendation and essays.
Tip #3: Follow directions. Provide everything that`s required, but don`t supply things that aren`t requested—you could be disqualified.
Tip #4: Neatness counts. Always type your application, or if you must print, do so neatly and legibly. Make a couple of photocopies of all the forms before you fill them out. Use the copies as working drafts as you develop your application packet.
Tip #5: Write an essay that makes a strong impression. The key to writing a strong essay is to be personal and specific. Include concrete details to make your experience come alive: the who, what, where, and when of your topic. The simplest experience can be monumental if you present honestly how you were affected.
Tip #6: Watch all deadlines. To help keep yourself on track, impose your own deadline that is at least two weeks prior to the official deadline. Use the buffer time to make sure everything is ready on time. Don`t rely on extensions—very few scholarship providers allow them at all.
Tip #7: Make sure your application gets where it needs to go. Put your name (and Social Security number, if applicable) on all pages of the application. Pieces of your application may get lost unless they are clearly identified.
Tip #8: Keep a back-up file in case anything goes wrong. Before sending the application, make a copy of the entire packet. If your application goes astray, you’ll be able to reproduce it quickly.
Tip #9: Give it a final `once-over.` Proofread the entire application carefully. Be on the lookout for misspelled words or grammatical errors. Ask a friend, teacher or parent to proofread it as well.
Tip #10: Ask for help if you need it. If you have problems with the application, don`t hesitate to call the funding organization.
Read More..
Before you submit your scholarship application, check out these tips, provided by scholarship sponsors nationwide.
Tip #1: Apply only if you are eligible. Read all the scholarship requirements and directions carefully to make sure you’re eligible before you send in your application.
Tip #2: Complete the application in full. If a question doesn`t apply, note that on the application. Don`t just leave a blank. Supply all additional supporting material, such as transcripts, letters of recommendation and essays.
Tip #3: Follow directions. Provide everything that`s required, but don`t supply things that aren`t requested—you could be disqualified.
Tip #4: Neatness counts. Always type your application, or if you must print, do so neatly and legibly. Make a couple of photocopies of all the forms before you fill them out. Use the copies as working drafts as you develop your application packet.
Tip #5: Write an essay that makes a strong impression. The key to writing a strong essay is to be personal and specific. Include concrete details to make your experience come alive: the who, what, where, and when of your topic. The simplest experience can be monumental if you present honestly how you were affected.
Tip #6: Watch all deadlines. To help keep yourself on track, impose your own deadline that is at least two weeks prior to the official deadline. Use the buffer time to make sure everything is ready on time. Don`t rely on extensions—very few scholarship providers allow them at all.
Tip #7: Make sure your application gets where it needs to go. Put your name (and Social Security number, if applicable) on all pages of the application. Pieces of your application may get lost unless they are clearly identified.
Tip #8: Keep a back-up file in case anything goes wrong. Before sending the application, make a copy of the entire packet. If your application goes astray, you’ll be able to reproduce it quickly.
Tip #9: Give it a final `once-over.` Proofread the entire application carefully. Be on the lookout for misspelled words or grammatical errors. Ask a friend, teacher or parent to proofread it as well.
Tip #10: Ask for help if you need it. If you have problems with the application, don`t hesitate to call the funding organization.
Read More..
Scholarship Interview Tips
Before The Interview
Prepare in advance.
Ahead of time, consider the purpose of the interview. Review your UC application for admission as it may be brought up during your interview. Create mock questions you think might be asked. When formulating your answers, remember to emphasize your strengths.
Practice your interview skills with a friend.
Review your interview skills aloud with someone and brainstorm hypothetical situations the interview may encompass. Ask your friend to count the number of times you say "like" and "you know" to make sure you aren`t overusing such filler phrases.
Consider bringing letters of recommendation.
Letters of recommendation are optional. Submit them to your interviewer at the time of your interview. (Letters of recommendation sent to the office may not be considered.)
The Interview
Dress appropriately.
Dress comfortably for your interview, but not too casually. Rule of thumb: wear business casual and no more than two colors. If you are interviewing on the UC Berkeley campus, wear walking shoes.
Arrive on time.
Create a positive first impression by arriving on time.
Monitor your body language.
Good posture gives a confident impression. Keep your hands in your lap or on the table to seem calm rather than touching your hair and face.
Monitor your speech.
Answer in complete sentences when possible, avoiding interjections of "uhm", "like", and "you know". When asked a yes/no question, follow up with a brief, interesting detail that the interviewer might remember. If you don`t understand a question, it`s perfectly acceptable to ask the interviewer to rephrase or repeat the question.
Make eye contact.
Make eye contact throughout the interview. Avoid looking at the floor or ceiling while listening and speaking.
Volunteer information.
When offering information during an interview, remember that it`s the interviewer`s job to decide what`s pertinent and what`s not. It`s your job to "flesh out" your application with details that will convince the interviewer of your strengths. Prepare answers to questions you think might highlight desirable qualities or accomplishments. Phrase what you say about yourself positively. If you are asked why you performed poorly in the sciences, emphasize your talent in creative writing, for example, instead of enumerating excuses.
Be prepared with a good close. At the end of the interview, you may be asked whether you have questions or something to add. You can ask a question, add information that you prepared before the interview, or follow up on a topic covered during the interview itself. Good closure shows that you have been engaged in the exchange. Thank the interviewer for giving you the opportunity to meet and make a timely exit, i.e. avoid running out, but also refrain from lingering.
What to avoid.
Don`t ...
chew gum
tell sob stories
yawn
look at your watch
appear bored
fidget
Source: UC Berkeley Financial Aid Office Website
Read More..
Prepare in advance.
Ahead of time, consider the purpose of the interview. Review your UC application for admission as it may be brought up during your interview. Create mock questions you think might be asked. When formulating your answers, remember to emphasize your strengths.
Practice your interview skills with a friend.
Review your interview skills aloud with someone and brainstorm hypothetical situations the interview may encompass. Ask your friend to count the number of times you say "like" and "you know" to make sure you aren`t overusing such filler phrases.
Consider bringing letters of recommendation.
Letters of recommendation are optional. Submit them to your interviewer at the time of your interview. (Letters of recommendation sent to the office may not be considered.)
The Interview
Dress appropriately.
Dress comfortably for your interview, but not too casually. Rule of thumb: wear business casual and no more than two colors. If you are interviewing on the UC Berkeley campus, wear walking shoes.
Arrive on time.
Create a positive first impression by arriving on time.
Monitor your body language.
Good posture gives a confident impression. Keep your hands in your lap or on the table to seem calm rather than touching your hair and face.
Monitor your speech.
Answer in complete sentences when possible, avoiding interjections of "uhm", "like", and "you know". When asked a yes/no question, follow up with a brief, interesting detail that the interviewer might remember. If you don`t understand a question, it`s perfectly acceptable to ask the interviewer to rephrase or repeat the question.
Make eye contact.
Make eye contact throughout the interview. Avoid looking at the floor or ceiling while listening and speaking.
Volunteer information.
When offering information during an interview, remember that it`s the interviewer`s job to decide what`s pertinent and what`s not. It`s your job to "flesh out" your application with details that will convince the interviewer of your strengths. Prepare answers to questions you think might highlight desirable qualities or accomplishments. Phrase what you say about yourself positively. If you are asked why you performed poorly in the sciences, emphasize your talent in creative writing, for example, instead of enumerating excuses.
Be prepared with a good close. At the end of the interview, you may be asked whether you have questions or something to add. You can ask a question, add information that you prepared before the interview, or follow up on a topic covered during the interview itself. Good closure shows that you have been engaged in the exchange. Thank the interviewer for giving you the opportunity to meet and make a timely exit, i.e. avoid running out, but also refrain from lingering.
What to avoid.
Don`t ...
chew gum
tell sob stories
yawn
look at your watch
appear bored
fidget
Source: UC Berkeley Financial Aid Office Website
Read More..
Tips Mendapatkan Beasiswa Monbusho
Beasiswa ini dinamakan Monbusho Research Student, sebab pada dasarnya beasiswa diberikan untuk program research student (program non gelar selama 1.5 atau 2 tahun saja, tergantung Monbusho recommended by Embassy atau recommended by University). Jadi penerima beasiswa ini pada awalnya diberikan hanya untuk 1.5 th atau 2 th buat Research Student (program Non Gelar). Tetapi selama 1.5 th atau 2 th itu jika penerima beasiswa bisa masuk program S2 ataupun S3, beasiswa akan diperpanjang dan statusnya jadi beasiswa S2 atau beasiswa S3.
Untuk mendapatkan beasiswa monbusho research student ini ada 2 macam :
Monbusho Recommended by Embassy (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho G to G)
Monbusho Recommended by University (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho U to U)
untuk selanjutnya sebut aja beasiswa Monbusho G to G dan Monbusho U to U (tapi ingat istilah ini hanya ada di Indonesia).
Cara untuk mendapatkan beasiswa Monbusho Research Student :
1. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho G to G
untuk mendapatkan beasiswa ini, pelamar bisa menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Tetapi syarat mutlak yang mesti dipenuhi adalah bahwa pelamar harus statusnya PNS (pegawai Negeri Sipil) atau karyawan BUMN. Selain tersebut tidak bisa mendaftar. Pihak kedutaan besar Jepang telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia (dalam hal ini pemerintah Indonesia memohon kepada pihak Kedutaan Jepang agar pelamar hanya diperbolehkan khusus untuk PNS atau karyawan BUMN). Sebenarnya Pihak Monbusho (Ministry of Education, Science, Sports and Culture JAPAN) tidak mensyaratkan
demikian, hanya pemerintah Indonesia saja yang menginginkannya. Jadi kita tidak menjumpai syarat-syarat demikian di berbagai negara lain seperti : China, Korea, Malaysia. Thailand, Philipina, Perancis, Kroasia, German, USA, Inggris, Mesir, Iran dll.
Persyaratan lain, sistem seleksi diatur oleh masing-masing Kedutaan Besar Jepang di negara yang bersangkutan. Beasiswa Monbusho G to G ini untuk Indonesia quotanya sekitar 50 orang, dan biasanya jatah buat PNS dari Departemen Pendidikan (dalam hal ini
dosen) sekitar 35 orang dan 15 orang dari Departemen lain atau dari BUMN. Bagi yang berhasil lulus atau berhasil mendapatkan beasiswa ini, maka penerima akan mendapatkan beasiswa research student selama jangka waktu 2 tahun (non gelar).
Dalam masa research student tersebut di universitas jepang yang dipilihnya, mereka sekolah bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing-masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama,
maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka
saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).
Informasi mengenai syarat-syarat beasiswa ini (silahkan klik disini).
2. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho U to U
Bagi yang bukan PNS atau karyawan BUMN, yang sudah jelas-jelas nggak bisa ikut Monbusho G to G, jangan kuatir ada cara lain untuk mendapatkan beasiswa Monbusho yaitu beasiswa Monbusho U to U (tapi ini istilah di Indonesia saja) untuk istilah di Jepangnya, Monbusho Recommended by University (artinya universitas Jepang merekomendasikan calon ke Monbusho). Sebenarnya rekomendation diberikan oleh Professor Jepang yang diteruskan ke Universitasnya dan Universitas merekomendasikan ke Monbusho.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkannya ?
Kontak salah satu Professor Jepang yang sesuai bidang anda, dan mulailah kenalan-kenalan baik lewat e-mail, surat pos, Facsimile, maupun telepon. Pertama katakan bahwa saudara tertarik/interest dengan research topik di lab. Profesor tersebut, dan katakan juga bahwa saudara pengen sekali gabung dengan lab. tsb untuk melanjutkan study master atau doktor. Dalam surat perkenalan pertama itu sedapat mungkin saudara menyertakan CV, ringkasan riset yang pernah saudara kerjakan dan rencana riset/tema riset yang ingin saudara lakukan. Setelah menjalin beberapa kali kontak dengan Professor (artinya kalau Professor sudah OK untuk menerima saudara) maka tanyakan ada kemungkinan dia mencalonkan (merekomendasikan ) orang asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho nggak. Saat saudara tanya tentang beasiswa Monbusho ke Professor tersebut, biasanya saudara di anjurkan untuk mengikuti Monbusho yang lewat Embassy di negara masing-masing, setelah saudara berhasil, saudara bisa ngontak Professor tersebut lagi untuk membimbing saudara. Memang jawaban seperti diatas sering sekali diucapkan oleh Professor Jepang.
Ada kemungkinan bahwa Professor sibuk dan nggak mau ngurus (sebab untuk apply monbusho recommended by university, Professor lah yang sibuk sekali mulai dari ngambil application ke Foreign Student Office di Universitasnya, terus Professor mengirimkan application itu ke calon mahasiswa, dan setelah diisi oleh calon mahasiswa, terus Professor memberikan application itu ke Foreign Student Office lagi setelah dia ngasih rekomendasi). Kemungkinan lainnya adalah bahwa Professor itu tidak tahu bagaimana cara apply Monbusho recommended by University, mereka hanya tahu cuman dari Embassy saja. Dalam hal ini Saudara harus dengan hati-hati menjelaskan bahwa Professor punya hak untuk merekomendasikan mahasiswa asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho dan bisa ditanyakan ke Foreign Student Office Universitasnya.
Dalam mengontak Professor Jepang usahakan Professor yang ada di universitas negeri. Universitas negeri dapat jatah beasiswa Monbusho besar sekali. Universitas-universitas negeri yang terkenal misalnya :
The University of Tokyo http://www.u-tokyo.ac.jp/
Tokyo Institute of Technology http://www.titech.ac.jp/
Kyoto University http://www.kyoto-u.ac.jp/
Tsukuba University http://www.tsukuba.ac.jp/
Osaka University http://www.osaka-u.ac.jp/
Nagoya University http://www.nagoya-u.ac.jp/
Tidak jarang juga Professor negeri yang tidak tahu tentang beasiswa Monbusho recommended by University.
Surat perkenalan pertama ke Professor Jepang kadang-kadang tidak di jawab. Banyak kemungkinannya, antara lain Professor tersebut tidak bagus Englishnya sehingga untuk membalas dalam bahasa Inggris dia butuh waktu lama, padahal dia sibuk sekali.
Kemungkinan lain di lab. Professor tersebut udah penuh, artinya tidak bisa menampung lagi mahasiswa baru. Tapi jangan kuatir masih ada ribuan Professor-professor yang tersebar di seluruh Universitas di Jepang, silahkan saudara mencoba untuk kontak ke
Professor lainnya.
Cara yang terbagus adalah jika kenalan dengan Professor Jepang dilakukan pada saat ketemu di Conference, Scientific meeting, Kunjungan-kunjungan lab, atau pas ada kerja sama sehingga Professor Jepang datang ke Indonesia. Kalau ada kesempatan seperti
itu, bisa saudara manfaatkan sebaik-baiknya.
Jika semuanya udah OK, dalam arti Professor sanggup menguruskan beasiswa Monbusho, maka Professor lah yang sibuk. Mulai dari ngambil application di Foreign Student Office di Universitasnya, terus ngirim application itu ke saudara (setelah saudara isi lengkap, saudara diharapkan ngembalikan ke Professor lagi), terus Professor ngembalikan lagi application yang sudah saudara isi lengkap ke Foreign Student Office dengan Professor tsb menyertakan rekomendasi bahwa saudara diterima di lab-nya.
Akhirnya Foreign Student Office merekomendasikan candidate ke Monbusho. Setelah diproses oleh Monbusho hasil pengumumannya di beritahukan ke Universitas, dan Universitas memberitahu ke Professor bahwa calon yang direkomendasikan oleh Professor tsb berhasil. Barusan setelah itu Professor memberi tahu saudara. Segala urusan mengenai kedatangan dan penjemputan saudara di urus oleh Professor.
Setelah dapat pemberitahuan bahwa saudara dinyatakan sukses sebagai penerima beasiswa Monbusho, saudara akan mendapatkan sertifikat pernyataan bahwa saudara berhak menerima beasiswa Monbusho untuk research student selama 1.5 tahun. Setelah
mendapatkan beasiswa research student, maka proses berikutnya sama persis dengan beasiswa Monbusho G to G. Hanya waktu research student beasiswa monbusho U to U cuman 1.5 tahun.
Dalam masa research student tersebut saudara harus belajar bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing-
masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di
cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka
saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan
jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).
Nah kesempatan ini, yang bisa di dapat oleh setiap orang tanpa kecuali (tidak harus PNS ataupun karyawan BUMN). Disamping tidak ada quota kita bisa meminta rekomendasi dari berbagai pilihan banyak Professor-Professor Jepang yang tersebar di seluruh universitas Jepang. Dan prosedur beasiswa ini tidak ada hubungannya dengan Kedutaan Jepang di Indonesia. Hanya saja jika saudara diterima beasiswa ini pihak kedutaan jepang mengharapkan saudara untuk melapor bahwa saudara di terima beasiswa monbusho.
Beasiswa Monbusho recommended by university di TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY (TIT) Ini adalah sebagai contoh cara apply beasiswa Monbusho U to U di TIT.
Formulir beasiswa monbusho U to U ini bisa di dapat di Foreign Student Office TIT sekitar bulan Desember, tetapi yang berhak mengambil hanya Professor TIT saja, mahasiswa tidak diperbolehkan. Formulir harus diserahkan ke Foreign Student Office TIT paling
lambat 31 Maret, setelah formulir diisi lengkap oleh applicant dan sudah di kasih rekomendasi oleh Professor TIT. Penyerahan formulir ke Foreign Student Office hanya bisa dilakukan oleh Professor TIT.
Aplicant tidak diperbolehkan menyerahkan application langsung.
Pihak Foreign Student Office TIT akan merekomendasikan calon ke Monbusho sekitar pertengahan April. Monbusho akan menyeleksi dan menginformasikan ke Pihak Foreign Student Office TIT pada pertangahan Agustus. Awal Oktober calon mahasiswa diharapkan
kedatangannya ke Jepang. Semua urusan eligibility untuk pengurusan VISA, tiket pesawat ke Jepang diurus semua oleh Foreign Student Office TIT.
Untuk universitas lain seperti The University of Tokyo, Kyoto University dll, deadline penyerahan application, pengumuman serta tata caranya berbeda dengan TIT. Setiap universitas punya aturan yang berbeda-beda.
Perbedaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
1. Saat pengajuan (saat apply)
Untuk Monbusho G to G, pengajuannya di Kedutaan Jepang (Jakarta), proses seleksi di atur oleh pihak kedutaan Jepang. Syarat utamanya adalah harus PNS atau karyawan BUMN
Untuk Monbusho U to U, pengajuannya ke Professor Jepang dan diteruskan ke Universitas Jepang. Tidak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan beasiswa ini (tidak harus PNS atau karywana BUMN).
2. Seleksi
Untuk Monbusho G to G, seleksi diadakan oleh kedutaan Jepang. seleksi tahap pertama penyeleksian dari dokumen-dokumen yang diserahkan pada saat aply, seleksi berikutnya adalah wawancara. Untuk Monbusho U to U, tidak ada sistem seleksi, jika Professor
sudah OK (dalam arti ngasih rekomendasi), maka universitas akan melanjutkan untuk merekomendasikan ke Monbusho. Tetapi jika di universitas tsb terlalu banyak permintaan dari Professor (jumlah Professor yang apply banyak) maka universitas mengadakan seleksi, biasanya seleksi di dasarkan pada kesenioritasan Professor. Untuk itu, usahakan nyari Professor yang senior, yang sudah Full Professor bukan yang Associate Professor. Hal ini untuk menjaga kemungkinan adanya kejadian diatas.
3. Jangka waktu research student
Untuk Monbusho G to G , jangka waktu beasiswa research student adalah 2 tahun
Untuk Monbusho U to U , jangka waktu beasiswa research student adalah 1.5 tahun
4. Pengurusan keberangkatan ke Jepang
Untuk Monbusho G to G, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus atau dibantu oleh pihak kedutaan Jepang. Kedatangan di Jepang di jemput dan diatur oleh AIEJ (Association International Education Japan).
Untuk Monbusho U to U, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus sendiri, tidak ada hubungan dengan kedutaan Jepang, hanya pihak kedutaan Jepang meminta laporan data tentang calon sebelum keberangkatan. Dan kedatangan di Jepang di jemput atau diurus oleh Professornya.
Persamaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
Setelah sampai di Universitas Jepang, semua sama. Hak-hak yang diperoleh oleh penerima beasiswa monbusho G to G dengan hak yang diterima oleh penerima beasiswa monbusho U to U adalah sama. Hak-haknya antara lain :
Tiket pesawat pulang - pergi dari negara asal ke Jepang
Uang kedatangan pertama kali di Jepang sebesar 25.000 yen
Uang beasiswa perbulan 185.500 yen
Bebas biaya ujian masuk universitas, matrikulasi dan biaya kuliah
Tunjangan bagi yang tinggal di apartemen
Tunjangan untuk scientific meeting, travellling.
Perpanjangan beasiswa dari research student status ke program master atau doktor, dan juga perpanjangan beasiswa dari master ke doktor.
Sumber: www.geocities.com/amwibowo/monbusho.txt
Read More..
Untuk mendapatkan beasiswa monbusho research student ini ada 2 macam :
Monbusho Recommended by Embassy (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho G to G)
Monbusho Recommended by University (di Indonesia, dikenal dengan nama Monbusho U to U)
untuk selanjutnya sebut aja beasiswa Monbusho G to G dan Monbusho U to U (tapi ingat istilah ini hanya ada di Indonesia).
Cara untuk mendapatkan beasiswa Monbusho Research Student :
1. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho G to G
untuk mendapatkan beasiswa ini, pelamar bisa menghubungi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Tetapi syarat mutlak yang mesti dipenuhi adalah bahwa pelamar harus statusnya PNS (pegawai Negeri Sipil) atau karyawan BUMN. Selain tersebut tidak bisa mendaftar. Pihak kedutaan besar Jepang telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia (dalam hal ini pemerintah Indonesia memohon kepada pihak Kedutaan Jepang agar pelamar hanya diperbolehkan khusus untuk PNS atau karyawan BUMN). Sebenarnya Pihak Monbusho (Ministry of Education, Science, Sports and Culture JAPAN) tidak mensyaratkan
demikian, hanya pemerintah Indonesia saja yang menginginkannya. Jadi kita tidak menjumpai syarat-syarat demikian di berbagai negara lain seperti : China, Korea, Malaysia. Thailand, Philipina, Perancis, Kroasia, German, USA, Inggris, Mesir, Iran dll.
Persyaratan lain, sistem seleksi diatur oleh masing-masing Kedutaan Besar Jepang di negara yang bersangkutan. Beasiswa Monbusho G to G ini untuk Indonesia quotanya sekitar 50 orang, dan biasanya jatah buat PNS dari Departemen Pendidikan (dalam hal ini
dosen) sekitar 35 orang dan 15 orang dari Departemen lain atau dari BUMN. Bagi yang berhasil lulus atau berhasil mendapatkan beasiswa ini, maka penerima akan mendapatkan beasiswa research student selama jangka waktu 2 tahun (non gelar).
Dalam masa research student tersebut di universitas jepang yang dipilihnya, mereka sekolah bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing-masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama,
maka saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka
saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).
Informasi mengenai syarat-syarat beasiswa ini (silahkan klik disini).
2. Untuk mendapatkan beasiswa Monbusho U to U
Bagi yang bukan PNS atau karyawan BUMN, yang sudah jelas-jelas nggak bisa ikut Monbusho G to G, jangan kuatir ada cara lain untuk mendapatkan beasiswa Monbusho yaitu beasiswa Monbusho U to U (tapi ini istilah di Indonesia saja) untuk istilah di Jepangnya, Monbusho Recommended by University (artinya universitas Jepang merekomendasikan calon ke Monbusho). Sebenarnya rekomendation diberikan oleh Professor Jepang yang diteruskan ke Universitasnya dan Universitas merekomendasikan ke Monbusho.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkannya ?
Kontak salah satu Professor Jepang yang sesuai bidang anda, dan mulailah kenalan-kenalan baik lewat e-mail, surat pos, Facsimile, maupun telepon. Pertama katakan bahwa saudara tertarik/interest dengan research topik di lab. Profesor tersebut, dan katakan juga bahwa saudara pengen sekali gabung dengan lab. tsb untuk melanjutkan study master atau doktor. Dalam surat perkenalan pertama itu sedapat mungkin saudara menyertakan CV, ringkasan riset yang pernah saudara kerjakan dan rencana riset/tema riset yang ingin saudara lakukan. Setelah menjalin beberapa kali kontak dengan Professor (artinya kalau Professor sudah OK untuk menerima saudara) maka tanyakan ada kemungkinan dia mencalonkan (merekomendasikan ) orang asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho nggak. Saat saudara tanya tentang beasiswa Monbusho ke Professor tersebut, biasanya saudara di anjurkan untuk mengikuti Monbusho yang lewat Embassy di negara masing-masing, setelah saudara berhasil, saudara bisa ngontak Professor tersebut lagi untuk membimbing saudara. Memang jawaban seperti diatas sering sekali diucapkan oleh Professor Jepang.
Ada kemungkinan bahwa Professor sibuk dan nggak mau ngurus (sebab untuk apply monbusho recommended by university, Professor lah yang sibuk sekali mulai dari ngambil application ke Foreign Student Office di Universitasnya, terus Professor mengirimkan application itu ke calon mahasiswa, dan setelah diisi oleh calon mahasiswa, terus Professor memberikan application itu ke Foreign Student Office lagi setelah dia ngasih rekomendasi). Kemungkinan lainnya adalah bahwa Professor itu tidak tahu bagaimana cara apply Monbusho recommended by University, mereka hanya tahu cuman dari Embassy saja. Dalam hal ini Saudara harus dengan hati-hati menjelaskan bahwa Professor punya hak untuk merekomendasikan mahasiswa asing untuk mendapatkan beasiswa Monbusho dan bisa ditanyakan ke Foreign Student Office Universitasnya.
Dalam mengontak Professor Jepang usahakan Professor yang ada di universitas negeri. Universitas negeri dapat jatah beasiswa Monbusho besar sekali. Universitas-universitas negeri yang terkenal misalnya :
The University of Tokyo http://www.u-tokyo.ac.jp/
Tokyo Institute of Technology http://www.titech.ac.jp/
Kyoto University http://www.kyoto-u.ac.jp/
Tsukuba University http://www.tsukuba.ac.jp/
Osaka University http://www.osaka-u.ac.jp/
Nagoya University http://www.nagoya-u.ac.jp/
Tidak jarang juga Professor negeri yang tidak tahu tentang beasiswa Monbusho recommended by University.
Surat perkenalan pertama ke Professor Jepang kadang-kadang tidak di jawab. Banyak kemungkinannya, antara lain Professor tersebut tidak bagus Englishnya sehingga untuk membalas dalam bahasa Inggris dia butuh waktu lama, padahal dia sibuk sekali.
Kemungkinan lain di lab. Professor tersebut udah penuh, artinya tidak bisa menampung lagi mahasiswa baru. Tapi jangan kuatir masih ada ribuan Professor-professor yang tersebar di seluruh Universitas di Jepang, silahkan saudara mencoba untuk kontak ke
Professor lainnya.
Cara yang terbagus adalah jika kenalan dengan Professor Jepang dilakukan pada saat ketemu di Conference, Scientific meeting, Kunjungan-kunjungan lab, atau pas ada kerja sama sehingga Professor Jepang datang ke Indonesia. Kalau ada kesempatan seperti
itu, bisa saudara manfaatkan sebaik-baiknya.
Jika semuanya udah OK, dalam arti Professor sanggup menguruskan beasiswa Monbusho, maka Professor lah yang sibuk. Mulai dari ngambil application di Foreign Student Office di Universitasnya, terus ngirim application itu ke saudara (setelah saudara isi lengkap, saudara diharapkan ngembalikan ke Professor lagi), terus Professor ngembalikan lagi application yang sudah saudara isi lengkap ke Foreign Student Office dengan Professor tsb menyertakan rekomendasi bahwa saudara diterima di lab-nya.
Akhirnya Foreign Student Office merekomendasikan candidate ke Monbusho. Setelah diproses oleh Monbusho hasil pengumumannya di beritahukan ke Universitas, dan Universitas memberitahu ke Professor bahwa calon yang direkomendasikan oleh Professor tsb berhasil. Barusan setelah itu Professor memberi tahu saudara. Segala urusan mengenai kedatangan dan penjemputan saudara di urus oleh Professor.
Setelah dapat pemberitahuan bahwa saudara dinyatakan sukses sebagai penerima beasiswa Monbusho, saudara akan mendapatkan sertifikat pernyataan bahwa saudara berhak menerima beasiswa Monbusho untuk research student selama 1.5 tahun. Setelah
mendapatkan beasiswa research student, maka proses berikutnya sama persis dengan beasiswa Monbusho G to G. Hanya waktu research student beasiswa monbusho U to U cuman 1.5 tahun.
Dalam masa research student tersebut saudara harus belajar bahasa jepang, dan persiapan untuk ujian masuk S2 bagi yang ingin melanjutkan program S2 dan ujian masuk S3 bagi yang ingin melanjutkan program S3. Ujian masuk universitas diatur oleh masing-
masing universitas yang dipilih. Ada universitas jepang yang tiap setengah tahun ngadakan ujian masuk, ada juga setiap tahun sekali ujian masuknya. Jika dalam tahun pertama atau pertengahan tahun pertama saudara lulus ujian masuk S2 atau S3 maka status beasiswa research student yang masa waktunya masih lebih akan otomatis di
cancel (dihentikan) dan saudara di daftar sebagai penerima beasiswa S2 (dua tahun lagi, buat yang akan masuk S2) dan S3 (tiga tahun lagi, buat yang akan masuk S3). Tetapi jika dalam masa research student tsb saudara gagal masuk ujian pertama, maka
saudara bisa mengikuti ujian masuk ke dua dan ketiga sampai masa research habis. Jika sampai masa research student habis dan saudara belum bisa masuk ujian, maka saudara di pulangkan. Untuk yang masuk S2, setelah saudara menyelesaikan program Master, dan
jika saudara berkeinginan untuk melanjutkan program S3 maka saudara bisa memperpanjang beasiswa itu untuk masuk program S3 (dan beasiswa akan diperpanjang lagi 3 tahun ke depan).
Nah kesempatan ini, yang bisa di dapat oleh setiap orang tanpa kecuali (tidak harus PNS ataupun karyawan BUMN). Disamping tidak ada quota kita bisa meminta rekomendasi dari berbagai pilihan banyak Professor-Professor Jepang yang tersebar di seluruh universitas Jepang. Dan prosedur beasiswa ini tidak ada hubungannya dengan Kedutaan Jepang di Indonesia. Hanya saja jika saudara diterima beasiswa ini pihak kedutaan jepang mengharapkan saudara untuk melapor bahwa saudara di terima beasiswa monbusho.
Beasiswa Monbusho recommended by university di TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY (TIT) Ini adalah sebagai contoh cara apply beasiswa Monbusho U to U di TIT.
Formulir beasiswa monbusho U to U ini bisa di dapat di Foreign Student Office TIT sekitar bulan Desember, tetapi yang berhak mengambil hanya Professor TIT saja, mahasiswa tidak diperbolehkan. Formulir harus diserahkan ke Foreign Student Office TIT paling
lambat 31 Maret, setelah formulir diisi lengkap oleh applicant dan sudah di kasih rekomendasi oleh Professor TIT. Penyerahan formulir ke Foreign Student Office hanya bisa dilakukan oleh Professor TIT.
Aplicant tidak diperbolehkan menyerahkan application langsung.
Pihak Foreign Student Office TIT akan merekomendasikan calon ke Monbusho sekitar pertengahan April. Monbusho akan menyeleksi dan menginformasikan ke Pihak Foreign Student Office TIT pada pertangahan Agustus. Awal Oktober calon mahasiswa diharapkan
kedatangannya ke Jepang. Semua urusan eligibility untuk pengurusan VISA, tiket pesawat ke Jepang diurus semua oleh Foreign Student Office TIT.
Untuk universitas lain seperti The University of Tokyo, Kyoto University dll, deadline penyerahan application, pengumuman serta tata caranya berbeda dengan TIT. Setiap universitas punya aturan yang berbeda-beda.
Perbedaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
1. Saat pengajuan (saat apply)
Untuk Monbusho G to G, pengajuannya di Kedutaan Jepang (Jakarta), proses seleksi di atur oleh pihak kedutaan Jepang. Syarat utamanya adalah harus PNS atau karyawan BUMN
Untuk Monbusho U to U, pengajuannya ke Professor Jepang dan diteruskan ke Universitas Jepang. Tidak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan beasiswa ini (tidak harus PNS atau karywana BUMN).
2. Seleksi
Untuk Monbusho G to G, seleksi diadakan oleh kedutaan Jepang. seleksi tahap pertama penyeleksian dari dokumen-dokumen yang diserahkan pada saat aply, seleksi berikutnya adalah wawancara. Untuk Monbusho U to U, tidak ada sistem seleksi, jika Professor
sudah OK (dalam arti ngasih rekomendasi), maka universitas akan melanjutkan untuk merekomendasikan ke Monbusho. Tetapi jika di universitas tsb terlalu banyak permintaan dari Professor (jumlah Professor yang apply banyak) maka universitas mengadakan seleksi, biasanya seleksi di dasarkan pada kesenioritasan Professor. Untuk itu, usahakan nyari Professor yang senior, yang sudah Full Professor bukan yang Associate Professor. Hal ini untuk menjaga kemungkinan adanya kejadian diatas.
3. Jangka waktu research student
Untuk Monbusho G to G , jangka waktu beasiswa research student adalah 2 tahun
Untuk Monbusho U to U , jangka waktu beasiswa research student adalah 1.5 tahun
4. Pengurusan keberangkatan ke Jepang
Untuk Monbusho G to G, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus atau dibantu oleh pihak kedutaan Jepang. Kedatangan di Jepang di jemput dan diatur oleh AIEJ (Association International Education Japan).
Untuk Monbusho U to U, pengurusan keberangkatan ke Jepang di urus sendiri, tidak ada hubungan dengan kedutaan Jepang, hanya pihak kedutaan Jepang meminta laporan data tentang calon sebelum keberangkatan. Dan kedatangan di Jepang di jemput atau diurus oleh Professornya.
Persamaan Beasiswa Monbusho G to G dengan Monbusho U to U
Setelah sampai di Universitas Jepang, semua sama. Hak-hak yang diperoleh oleh penerima beasiswa monbusho G to G dengan hak yang diterima oleh penerima beasiswa monbusho U to U adalah sama. Hak-haknya antara lain :
Tiket pesawat pulang - pergi dari negara asal ke Jepang
Uang kedatangan pertama kali di Jepang sebesar 25.000 yen
Uang beasiswa perbulan 185.500 yen
Bebas biaya ujian masuk universitas, matrikulasi dan biaya kuliah
Tunjangan bagi yang tinggal di apartemen
Tunjangan untuk scientific meeting, travellling.
Perpanjangan beasiswa dari research student status ke program master atau doktor, dan juga perpanjangan beasiswa dari master ke doktor.
Sumber: www.geocities.com/amwibowo/monbusho.txt
Read More..
Senin, 28 Desember 2009
Tips Mencari Beasiswa Malaysia
Bagi yg berminat studi lanjut (S2/S3) di Malaysia ada beberapa cara untuk mendapatkan financial support:
Research Assistant (RA)
Jalur ini bagi spv./calon spv. yang mempunyai proyek (IRPA atau swasta). Cara mengetahuinya dengan membuka website Universitas yg akan dituju (gunakan search engine/google etc.), kemudian cari faculty/department yg diminati. Biasanya juga ada informasi mengenai proyek2 yg sedang/akan dijalankan. Atau coba email lgs Prof. yg mempunyai kepakaran sesuai dg bidang yg diminati, ceritakan latar belakang akademik dan pengalaman anda, terus tanyakan kemungkinan mendapat RA/Scholarship bidang tsb. Tidak menutup kemungkinan Prof. akan mencarikan solusi atau menginformasikan rekan sejawat yg mempunyai proyek. Perlu diketahui bahwa untuk RA, umumnya pelajar menempuh studi by research/thesis atau kombinasi coursework & thesis.
Malaysia melalui beberapa forum juga menyediakan beasiswa untuk negara2 anggota ASEAN, OIC, atau lainnya seperti Malaysian Technical Cooperation Program (MTCP). Coba browse: http://www.epu.jpm.my/Bi/mtcp/MTCPFRAME.htm. Prosesnya melalui kedutaan/konsulat Mly di Indonesia.
Beasiswa dari universitas.
Beasiswa ini disediakan oleh masing-masing universitas, dan berbeda-beda bentuknya sesuai dengan kebijakan univ. Informasi bisa dilihat di website univ. Biasanya pada Graduate Institute/Center of Graduate Studies atau tanyakan langsung by email.
Sponsor-sponsor lain.
Coba browse kemungkinan lain untuk mendapat informasi beasiswa studi di Mly, spt yg ada di website Islamic Development Bank:
http://www.isdb.org/english_docs/idb_home/sac.htm
atau coba explore info yg ada di website:
http://www.studymalaysia.com/student/scholarship.php
Semoga ada pencerahan.
Read More..
Minggu, 27 Desember 2009
Universitas Airlangga (Unair) - Surabaya
Universitas Airlangga, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Surabaya, Jawa Timur. Berdiri pada tahun 1954, Unair merupakan salah satu jajaran PTN terkemuka di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 21.949 mahasiswa terdaftar di Unair. Pada tahun 2009, terdapat 13 fakultas dan program pascasarjana di Unair.
Unair menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya. Kampus A ( FK, FKG ) di Jl. Prof. Dr. Moestopo, Kampus B ( FE, FH, FF, FISIP, FPSI, FIB, Pasca Sarjana ) di Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya. Sedangkan Kampus C ( FSAINTEK, FKM, FKH, F KEPERAWATAN, F PERIKANAN DAN KELAUTAN, Kantor Manajemen ) terletak di kawasan Mulyorejo, Surabaya Timur.
Sejarah
Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktek kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya.
Kemudian Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942-1945.
Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M.Soetojo. Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Universitas Airlangga secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nama 'Airlangga' diambil dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019 hingga tahun 1042 yaitu Rakar Galu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramattungadewa atau dikenal dengan nama Prabu Airlangga.
Simbol Universitas Airlangga adalah burung Garuda tunggangan Wisnu yang membawa guci berisikan air “Amrta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal.
Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan ksatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 Nopember 1954.
Fakultas dan Program Studi
Diploma dan Sarjana
Fakultas Kedokteran (FK)
S1 Pendidikan Dokter
D3 Analis Medis
D3 Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
D3 Radiologi
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
S1 Pendidikan Dokter Gigi
D3 Teknik Kesehatan Gigi
Fakultas Hukum (FH)
S1 Ilmu Hukum
Fakultas Ekonomi (FE)
S1 Ekonomi Pembangunan
S1 Ekonomi Syariah
S1 Manajemen
S1 Akuntansi
Pendidikan Profesi Akuntansi
D3 Akuntansi
D3 Perpajakan
D3 Manajemen Pemasaran
Fakultas Farmasi (FF)
S1 Farmasi
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
S1 Kedokteran Hewan
D3 Kesehatan Ternak Terpadu
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
S1 Sosiologi
S1 Antropologi Sosial
S1 Ilmu Komunikasi
S1 Ilmu Politik
S1 Ilmu Hubungan Internasional
S1 Ilmu Administrasi Negara
S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan
D3 Teknisi Perpustakaan ( PSTP )
D3 Ilmu Pariwisata
Fakultas Sains dan Teknologi (FSAINTEK) [1]
Proses lahirnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga diawali melalui pengembangan Lembaga Ilmu Dasar MIPA (Basic Natural Science/BNS) di Fakultas Kedokteran. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga yang dikembangkan sesuai rencana induk pengembangan Universitas Airlangga tahun 1970-1979. Selanjutnya dari pengembangan lembaga ini, dengan didukung ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) serta peralatan yang memadai, lahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga.
Fakultas MIPA Universitas Airlangga berdiri secara resmi melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor: 6400/PT.03.9/T/1982 tanggal 1 Juli 1982, yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor: 56/1982 tanggal 7 September 1982 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga. Pendirian program studi di Fakultas MIPA Unair diresmikan melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0556/D/1982 (Lampiran 1), yakni prodi S-1 Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika. Semua prodi tersebut telah terakreditasi dari BAN PT melalui surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk program studi Fisika Nomor : 3920/Ak-I-III-022/UABFGA/VIII/2000, Kimia Nomor: 00345/AK-2-III-018/UABKHM/ 2000, Matematika Nomor: 03343/Ak-2-III-016/UABQMT/VIU/2000, dan Biologi Nomor: 0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 (Lampiran 2).
Pada tahun akademik 1985/1986 hingga 1990/1991, Fakultas MIPA Unair bersama 8 FMIPA PTN yang lain ditugasi menyelenggarakan pendidikan D-3 kependidikan MIPA, yakni berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Dikbud Nomor: 68/DIKTI/Kep/1987. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka program diploma (D-1 dan D-3) Sistem Informasi di bawah jurusan Matematika dan pada tahun akademik 2002/2003 dibuka program diploma D-3 Otomasi Sistem Instrumentasi di bawah jurusan Fisika, ketiga program diploma tersebut diresmikan berdasar izin penyelenggaraan berdasar surat Dirjen Dikti No. 1325/D/T/2002 tanggal 5 juli 2002. Pada Meni 2008 FMIPA UNAIR berganti nama menjadi Fakultas Sains dan Teknologi.
Program Studi
S3 Matematika dan IPA
S2 Biologi [2]
S2 Kimia [3]
S1 Matematika [4]
S1 Fisika [5]
S1 Kimia [6]
S1 Biologi [7]
S1 Sistem Informasi [8]
S1 Tekno Biomedik
S1 Ilmu dan Teknologi Lingkungan
D3 Sistem Informasi [9]
D3 Otomasi Sistem Instrumentasi [10]
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
S1 Kesehatan Masyarakat
D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja
Fakultas Psikologi (FAPSI)
S1 Psikologi
S2 Profesi Psikologi
Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga semula masih berupa Jurusan Bahasa dan Sastra yang terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Sastra Indonesia. Kedua program ini berdiri pada tahun 1988 dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pada tahun 1998 program studi Ilmu Sejarah menyusul kedua program studi lainya sehingga Jurusan Bahasa dan Sastra mempunyai tiga program studi. Selanjutnya pada akhir tahun 1998 terbitlah SK Mendikbud No. 290/0/1998 Tentang Pendirian Fakultas Sastra Universitas Airlangga. Maka sejak tahun 1998 Fakultas Sastra Universitas Airlangga secara resmi dibuka. Sesuai dengan rencana strategis pengembangan Fakultas Sastra, maka berturut-turut dibuka secara resmi: Program Studi Bahasa Inggris D3 (2000) dan Program Studi Sastra Jepang S1 (2006). Seiring dengan berubahnya status Universitas Airlangga menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), maka Fakultas Sastra pun melakukan penyesuaian di berbagai bidang, antara lain dengan perubahan nama fakultas. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga nomor 3292/J03/OT/2008, nama Fakultas Sastra berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Saat ini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga menempati gedung sendiri yang berada di Kampus B: Jalan Dharmawangsa Dalam Surabaya. Dekan Pertama: Prof. Wahjoedi, S.H. (1998-2002), Dekan Kedua: Drs. Heru Supriyadi (2002-2006), Dekan ketiga: Drs. Aribowo, M.S. (2007- sekarang).
Departemen dan Program Studi
S1 Sastra Indonesia
S1 Sastra Inggris
S1 Sastra Jepang [11]
S1 Ilmu Sejarah
D3 Bahasa Inggris
Fakultas KEPERAWATAN
S1 Ilmu Keperawatan
D4 Perawat Pendidikan (kerja sama dengan Depkes)
Fakultas PERIKANAN DAN KELAUTAN
S1 Budidaya Perairan
D3 Budidaya Perikanan
Pasca Sarjana
Ilmu Kedokteran Dasar
Imu Kesehatan Gigi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kesehatan Olahraga
Ilmu Kesehatan Reproduksi
Ilmu Farmasi
Biologi Reproduksi
Imunologi
Ilmu Hukum
Ilmu Manajemen
Ilmu-ilmu Sosial
Pengembangan SDM
Ilmu Kedokteran Tropis
Magister Manajemen
Magister Akuntansi
Magister Hukum
Administrasi Kebijakan dan Kesehatan
Magister Notariat
Doktor
Ilmu Kedokteran
Matematika dan Sain
Ilmu Hukum
Ilmu Ekonomi
Ilmu Sosial
Sumber: wikipedia
Read More..
Unair menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya. Kampus A ( FK, FKG ) di Jl. Prof. Dr. Moestopo, Kampus B ( FE, FH, FF, FISIP, FPSI, FIB, Pasca Sarjana ) di Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya. Sedangkan Kampus C ( FSAINTEK, FKM, FKH, F KEPERAWATAN, F PERIKANAN DAN KELAUTAN, Kantor Manajemen ) terletak di kawasan Mulyorejo, Surabaya Timur.
Sejarah
Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktek kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya.
Kemudian Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942-1945.
Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M.Soetojo. Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Universitas Airlangga secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nama 'Airlangga' diambil dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019 hingga tahun 1042 yaitu Rakar Galu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramattungadewa atau dikenal dengan nama Prabu Airlangga.
Simbol Universitas Airlangga adalah burung Garuda tunggangan Wisnu yang membawa guci berisikan air “Amrta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal.
Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan ksatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 Nopember 1954.
Fakultas dan Program Studi
Diploma dan Sarjana
Fakultas Kedokteran (FK)
S1 Pendidikan Dokter
D3 Analis Medis
D3 Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
D3 Radiologi
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
S1 Pendidikan Dokter Gigi
D3 Teknik Kesehatan Gigi
Fakultas Hukum (FH)
S1 Ilmu Hukum
Fakultas Ekonomi (FE)
S1 Ekonomi Pembangunan
S1 Ekonomi Syariah
S1 Manajemen
S1 Akuntansi
Pendidikan Profesi Akuntansi
D3 Akuntansi
D3 Perpajakan
D3 Manajemen Pemasaran
Fakultas Farmasi (FF)
S1 Farmasi
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
S1 Kedokteran Hewan
D3 Kesehatan Ternak Terpadu
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
S1 Sosiologi
S1 Antropologi Sosial
S1 Ilmu Komunikasi
S1 Ilmu Politik
S1 Ilmu Hubungan Internasional
S1 Ilmu Administrasi Negara
S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan
D3 Teknisi Perpustakaan ( PSTP )
D3 Ilmu Pariwisata
Fakultas Sains dan Teknologi (FSAINTEK) [1]
Proses lahirnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga diawali melalui pengembangan Lembaga Ilmu Dasar MIPA (Basic Natural Science/BNS) di Fakultas Kedokteran. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga yang dikembangkan sesuai rencana induk pengembangan Universitas Airlangga tahun 1970-1979. Selanjutnya dari pengembangan lembaga ini, dengan didukung ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) serta peralatan yang memadai, lahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga.
Fakultas MIPA Universitas Airlangga berdiri secara resmi melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor: 6400/PT.03.9/T/1982 tanggal 1 Juli 1982, yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor: 56/1982 tanggal 7 September 1982 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga. Pendirian program studi di Fakultas MIPA Unair diresmikan melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0556/D/1982 (Lampiran 1), yakni prodi S-1 Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika. Semua prodi tersebut telah terakreditasi dari BAN PT melalui surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk program studi Fisika Nomor : 3920/Ak-I-III-022/UABFGA/VIII/2000, Kimia Nomor: 00345/AK-2-III-018/UABKHM/ 2000, Matematika Nomor: 03343/Ak-2-III-016/UABQMT/VIU/2000, dan Biologi Nomor: 0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 (Lampiran 2).
Pada tahun akademik 1985/1986 hingga 1990/1991, Fakultas MIPA Unair bersama 8 FMIPA PTN yang lain ditugasi menyelenggarakan pendidikan D-3 kependidikan MIPA, yakni berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Dikbud Nomor: 68/DIKTI/Kep/1987. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka program diploma (D-1 dan D-3) Sistem Informasi di bawah jurusan Matematika dan pada tahun akademik 2002/2003 dibuka program diploma D-3 Otomasi Sistem Instrumentasi di bawah jurusan Fisika, ketiga program diploma tersebut diresmikan berdasar izin penyelenggaraan berdasar surat Dirjen Dikti No. 1325/D/T/2002 tanggal 5 juli 2002. Pada Meni 2008 FMIPA UNAIR berganti nama menjadi Fakultas Sains dan Teknologi.
Program Studi
S3 Matematika dan IPA
S2 Biologi [2]
S2 Kimia [3]
S1 Matematika [4]
S1 Fisika [5]
S1 Kimia [6]
S1 Biologi [7]
S1 Sistem Informasi [8]
S1 Tekno Biomedik
S1 Ilmu dan Teknologi Lingkungan
D3 Sistem Informasi [9]
D3 Otomasi Sistem Instrumentasi [10]
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
S1 Kesehatan Masyarakat
D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja
Fakultas Psikologi (FAPSI)
S1 Psikologi
S2 Profesi Psikologi
Fakultas Ilmu Budaya (FIB)
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga semula masih berupa Jurusan Bahasa dan Sastra yang terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Sastra Indonesia. Kedua program ini berdiri pada tahun 1988 dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pada tahun 1998 program studi Ilmu Sejarah menyusul kedua program studi lainya sehingga Jurusan Bahasa dan Sastra mempunyai tiga program studi. Selanjutnya pada akhir tahun 1998 terbitlah SK Mendikbud No. 290/0/1998 Tentang Pendirian Fakultas Sastra Universitas Airlangga. Maka sejak tahun 1998 Fakultas Sastra Universitas Airlangga secara resmi dibuka. Sesuai dengan rencana strategis pengembangan Fakultas Sastra, maka berturut-turut dibuka secara resmi: Program Studi Bahasa Inggris D3 (2000) dan Program Studi Sastra Jepang S1 (2006). Seiring dengan berubahnya status Universitas Airlangga menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), maka Fakultas Sastra pun melakukan penyesuaian di berbagai bidang, antara lain dengan perubahan nama fakultas. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga nomor 3292/J03/OT/2008, nama Fakultas Sastra berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Saat ini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga menempati gedung sendiri yang berada di Kampus B: Jalan Dharmawangsa Dalam Surabaya. Dekan Pertama: Prof. Wahjoedi, S.H. (1998-2002), Dekan Kedua: Drs. Heru Supriyadi (2002-2006), Dekan ketiga: Drs. Aribowo, M.S. (2007- sekarang).
Departemen dan Program Studi
S1 Sastra Indonesia
S1 Sastra Inggris
S1 Sastra Jepang [11]
S1 Ilmu Sejarah
D3 Bahasa Inggris
Fakultas KEPERAWATAN
S1 Ilmu Keperawatan
D4 Perawat Pendidikan (kerja sama dengan Depkes)
Fakultas PERIKANAN DAN KELAUTAN
S1 Budidaya Perairan
D3 Budidaya Perikanan
Pasca Sarjana
Ilmu Kedokteran Dasar
Imu Kesehatan Gigi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu Kesehatan Olahraga
Ilmu Kesehatan Reproduksi
Ilmu Farmasi
Biologi Reproduksi
Imunologi
Ilmu Hukum
Ilmu Manajemen
Ilmu-ilmu Sosial
Pengembangan SDM
Ilmu Kedokteran Tropis
Magister Manajemen
Magister Akuntansi
Magister Hukum
Administrasi Kebijakan dan Kesehatan
Magister Notariat
Doktor
Ilmu Kedokteran
Matematika dan Sain
Ilmu Hukum
Ilmu Ekonomi
Ilmu Sosial
Sumber: wikipedia
Read More..
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Universitas Negeri Jakarta adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Jakarta,Indonesia. Berdiri pada tahun 1964,
Sejarah
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia merasakan kurangnya tenaga kependidikan di semua jenjang dan jenis lembaga pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mendirikan berbagai kursus pendidikan guru. Sekitar tahun 1950-an, pada jenjang di atas pendidikan menengah didirikan B-I, B-II, dan PGSLP yang bertugas menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan. Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan jumlah guru terus dilakukan melalui pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri P dan K No. 382/Kab. tahun 1954. PTPG ini didirikan di empat kota yakni Batusangkar, Manado, Bandung, dan Malang. Dengan demikian terdapat dua macam lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru, yaitu Kursus B-I/B-II/PGSLP dan PTPG. Kedua lembaga ini kemudian diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan melalui berbagai tahap. Pada tahun 1957, PTPG diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada universitas terdekat. Berdasarkan PP No. 51 tahun 1958 Fakultas Paedagogik diintegrasikan ke dalam FKIP.
Pada tahun 1963, oleh Kementerian Pendidikan Dasar didirikan Institut Pendidikan Guru (IPG) untuk menghasilkan guru sekolah menengah; sementara berdasarkan Keputusan Menteri P dan K No. 6 dan 7, tanggal 8 Februari 1961 Kursus B-I dan B-II diintegrasikan ke dalam FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi yang juga menghasilkan guru sekolah menengah. Dualisme ini dirasakan kurang efektif dan mengganggu manajemen pendidikan guru. Untuk mengatasi ini maka kursus B-I dan B-II di Jakarta diintegrasikan ke dalam FKIP Universitas Indonesia.
Melalui Keputusan Presiden RI No. 1 tahun 1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan integrasi sistem kelembagaan pendidikan guru salah satu butir pernyataan Kepres. tersebut adalah bahwa surat keputusan ini berlaku sejak 16 Mei 1964, yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya IKIP Jakarta. FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Proses pengintegrasian FKIP-Universitas Indonesia dan IPG Jakarta, melahirkan IKIP Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya IKIP Jakarta setelah berusia lebih kurang 36 tahun, sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara.
Hari jadi Universitas Negeri Jakarta ditetapkan sama dengan hari jadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang merupakan cikal bakal Universitas Negeri Jakarta yaitu pada tanggal 16 Mei 1964.
Rektorat
Masa Universitas Indonesia
Prof.R. Sugarda Poerbakawatja Dekan FKIP Universitas Indonesia 1961 - 1963
Prof. Dr. Slamet Imam Santoso Dekan FKIP Universitas Indonesia 1963 - 1964
Daftar Rektor Masa IKIP Jakarta
Brigjen A. Latif Hendraningrat Rektor IKIP Jakarta 1964 - 1965
Dra. Maftuchah Yusuf Ketua Presidium IKIP Jakarta 1966 - 1967
Dr. Deliar Noer Rektor IKIP Jakarta 1) 1967-1971 2) 1971-1975
Dr. Siswojo Hardjodipuro Pjs. Rektor IKIP Jakarta 1975
Prof. Dr. Winarno Surachmad, M.Sc.,M.Ed Rektor IKIP Jakarta 1975-1980
Prof. Dr. R. Soedjiran Reksosoe-darmo, M.A Rektor IKIP Jakarta 1980 - 1984
Prof. Dr. Conny R. Semiawan Rektor IKIP Jakarta 1) 1984-1988 2) 1988-1992
Dr. A. Suhaenah Suparno Rektor IKIP Jakarta 1992 - 1996
Dr. Sutjipto Rektor IKIP Jakarta 1997 - 1999
Masa Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Sutjipto Rektor Universitas Negeri Jakarta 1) 1999 - 2001 2) 2001-2005
Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Jakarta 2005-...
Bidang Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan 2 (dua) bidang pendidikan, yaitu Bidang Kependidikan dan Bidang Non-Kependidikan.
Bidang Kependidikan
Bidang Kependidikan diselenggarakan di semua program studi yang ada di UNJ sebagai kelanjutan pembinaan dari bidang sebelumnya (IKIP Jakarta). Sesuai dengan visi dan misi UNJ, program Bidang Kependidikan ini akan tetap dikembangkan secara optimal.
Bidang Non-Kependidikan
Setelah IKIP Jakarta diperluas mandatnya menjadi Universitas, UNJ menyelenggarakan Program Bidang Non-Kependidikan dengan jenis program D-III dan jenjang program S1. Program Non-Kependidikan yang sudah ada akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, sedangkan program studi lainnya akan dibuka secara bertahap.
Jenis Pendidikan
UNJ menyelenggarakan 2 (dua) jenis pendidikan, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Profesional.
Pendidikan Akademik
Program Pendidikan Akademik terdiri dari 3 jenjang yaitu Program Sarjana (S1), Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3).
Program Sarjana (S1)
Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan 2 (dua) jenis Program Sarjana, yaitu Program Sarjana Kependidikan dan Program Sarjana Non-Kependidikan.
Program Sarjana Kependidikan. Beban studi program ini sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Sarjana Non-Kependidikan. Beban studi program ini sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Sarjana Sains (S.Si) untuk lulusan dari FMIPA, Sarjana Olah Raga (S.Or) untuk lulusan dari FIK, Sarjana Sastra (S.S.) atau Sarjana Seni (S.Sen) untuk lulusan dari FBS.
Program Magister Pendidikan (S2)
Beban studi program ini sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis, setelah Program Sarjana (S1) atau yang sederajat. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Magister Pendidikan (M.Pd.).
Program Doktor Pendidikan (S3)
Beban Studi, Lama Studi dan Gelar program ini adalah :
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang-kurangnya 8 (delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Sarjana (S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Magister (S2) sebidang sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester dengan lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester.
Program Profesional
UNJ memiliki dua jenis program Profesional yaitu Program Diploma dan Program Akta Mengajar.
Program Diploma
UNJ menyelenggarakan Program Diploma-II (D-II), dan Program Diploma-III (D-III) baik Program Diploma Pendidikan maupun Non-Pendidikan.
Program Akta Mengajar
Program Akta Mengajar atau Program Pembentukan Kemampuan Mengajar (PPKM) bertujuan untuk membekali kompetensi mengajar yang profesional. Kompetensi mengajar yang dimaksud adalah kemampuan penguasaan materi bidang studi dan memadukannya dengan metodologi pembelajaran yang tepat baik secara teoretik maupun praktik untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Jurusan Di Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Ilmu Pendidikan
Manajemen Pendidikan
Teknologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Bimbingan Konseling
Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan Luar Ssekolah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak
Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika
Fisika
Kimia
Biologi
Fakultas Teknik
Teknik Elektro
Teknik Mesin
Teknik Sipil
Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Sosial Politik
Geografi
Sosiologi
Sejarah
Studi Islam
MKU
Fakultas Bahasa dan Seni
Bahasa Jerman
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa Perancis
Bahasa Arab
Seni Rupa
Seni Tari
Seni Musik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Sosiokinetika
Somatokinetika
Antropokinetika
Fakultas Ekonomi
Akuntansi
Manajemen
Ekonomi dan Administrasi
Program Pascasarjana
Jalur Program
Dalam penyelesaian studinya mahasiswa dapat memilih jalur skripsi, jalur karya inovatif atau jalur pemahaman komprehensif. Penetapan jalur penyelesaian studi dilakukan setelah mahasiswa memperoleh minimal 100 SKS dengan komposisi mata kuliah yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Jurusan/Program Studi masing-masing . Beban kredit semester untuk ketiga jalur adalah minimal 144 SKS.
Jalur Skripsi
Jalur skripsi diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,50.
Jalur Karya Inovatif
Jalur karya inovatif diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki IPK 2,50. Rambu-rambu penyelesaian studi jalur karya inovatif disesuaikan dengan kaidah keilmuan masing-masing jurusan/program studi.
Jalur Pemahaman Komprehensif
Jalur pemahaman komprehensif diperuntukkan bagi mahasiswa yang memilih jalur ini.
Sumber: wikipedia
Read More..
Sejarah
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia merasakan kurangnya tenaga kependidikan di semua jenjang dan jenis lembaga pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mendirikan berbagai kursus pendidikan guru. Sekitar tahun 1950-an, pada jenjang di atas pendidikan menengah didirikan B-I, B-II, dan PGSLP yang bertugas menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan. Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan jumlah guru terus dilakukan melalui pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri P dan K No. 382/Kab. tahun 1954. PTPG ini didirikan di empat kota yakni Batusangkar, Manado, Bandung, dan Malang. Dengan demikian terdapat dua macam lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru, yaitu Kursus B-I/B-II/PGSLP dan PTPG. Kedua lembaga ini kemudian diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan melalui berbagai tahap. Pada tahun 1957, PTPG diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada universitas terdekat. Berdasarkan PP No. 51 tahun 1958 Fakultas Paedagogik diintegrasikan ke dalam FKIP.
Pada tahun 1963, oleh Kementerian Pendidikan Dasar didirikan Institut Pendidikan Guru (IPG) untuk menghasilkan guru sekolah menengah; sementara berdasarkan Keputusan Menteri P dan K No. 6 dan 7, tanggal 8 Februari 1961 Kursus B-I dan B-II diintegrasikan ke dalam FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi yang juga menghasilkan guru sekolah menengah. Dualisme ini dirasakan kurang efektif dan mengganggu manajemen pendidikan guru. Untuk mengatasi ini maka kursus B-I dan B-II di Jakarta diintegrasikan ke dalam FKIP Universitas Indonesia.
Melalui Keputusan Presiden RI No. 1 tahun 1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan integrasi sistem kelembagaan pendidikan guru salah satu butir pernyataan Kepres. tersebut adalah bahwa surat keputusan ini berlaku sejak 16 Mei 1964, yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya IKIP Jakarta. FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Proses pengintegrasian FKIP-Universitas Indonesia dan IPG Jakarta, melahirkan IKIP Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya IKIP Jakarta setelah berusia lebih kurang 36 tahun, sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara.
Hari jadi Universitas Negeri Jakarta ditetapkan sama dengan hari jadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang merupakan cikal bakal Universitas Negeri Jakarta yaitu pada tanggal 16 Mei 1964.
Rektorat
Masa Universitas Indonesia
Prof.R. Sugarda Poerbakawatja Dekan FKIP Universitas Indonesia 1961 - 1963
Prof. Dr. Slamet Imam Santoso Dekan FKIP Universitas Indonesia 1963 - 1964
Daftar Rektor Masa IKIP Jakarta
Brigjen A. Latif Hendraningrat Rektor IKIP Jakarta 1964 - 1965
Dra. Maftuchah Yusuf Ketua Presidium IKIP Jakarta 1966 - 1967
Dr. Deliar Noer Rektor IKIP Jakarta 1) 1967-1971 2) 1971-1975
Dr. Siswojo Hardjodipuro Pjs. Rektor IKIP Jakarta 1975
Prof. Dr. Winarno Surachmad, M.Sc.,M.Ed Rektor IKIP Jakarta 1975-1980
Prof. Dr. R. Soedjiran Reksosoe-darmo, M.A Rektor IKIP Jakarta 1980 - 1984
Prof. Dr. Conny R. Semiawan Rektor IKIP Jakarta 1) 1984-1988 2) 1988-1992
Dr. A. Suhaenah Suparno Rektor IKIP Jakarta 1992 - 1996
Dr. Sutjipto Rektor IKIP Jakarta 1997 - 1999
Masa Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Sutjipto Rektor Universitas Negeri Jakarta 1) 1999 - 2001 2) 2001-2005
Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Jakarta 2005-...
Bidang Pendidikan
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan 2 (dua) bidang pendidikan, yaitu Bidang Kependidikan dan Bidang Non-Kependidikan.
Bidang Kependidikan
Bidang Kependidikan diselenggarakan di semua program studi yang ada di UNJ sebagai kelanjutan pembinaan dari bidang sebelumnya (IKIP Jakarta). Sesuai dengan visi dan misi UNJ, program Bidang Kependidikan ini akan tetap dikembangkan secara optimal.
Bidang Non-Kependidikan
Setelah IKIP Jakarta diperluas mandatnya menjadi Universitas, UNJ menyelenggarakan Program Bidang Non-Kependidikan dengan jenis program D-III dan jenjang program S1. Program Non-Kependidikan yang sudah ada akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, sedangkan program studi lainnya akan dibuka secara bertahap.
Jenis Pendidikan
UNJ menyelenggarakan 2 (dua) jenis pendidikan, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Profesional.
Pendidikan Akademik
Program Pendidikan Akademik terdiri dari 3 jenjang yaitu Program Sarjana (S1), Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3).
Program Sarjana (S1)
Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan 2 (dua) jenis Program Sarjana, yaitu Program Sarjana Kependidikan dan Program Sarjana Non-Kependidikan.
Program Sarjana Kependidikan. Beban studi program ini sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Sarjana Non-Kependidikan. Beban studi program ini sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Sarjana Sains (S.Si) untuk lulusan dari FMIPA, Sarjana Olah Raga (S.Or) untuk lulusan dari FIK, Sarjana Sastra (S.S.) atau Sarjana Seni (S.Sen) untuk lulusan dari FBS.
Program Magister Pendidikan (S2)
Beban studi program ini sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis, setelah Program Sarjana (S1) atau yang sederajat. Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program ini diberi gelar Magister Pendidikan (M.Pd.).
Program Doktor Pendidikan (S3)
Beban Studi, Lama Studi dan Gelar program ini adalah :
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) SKS yang dijadwalkan untuk sekurang-kurangnya 8 (delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Sarjana (S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) SKS yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Magister (S2) sebidang sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.
Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan Magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) SKS yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester dengan lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester.
Program Profesional
UNJ memiliki dua jenis program Profesional yaitu Program Diploma dan Program Akta Mengajar.
Program Diploma
UNJ menyelenggarakan Program Diploma-II (D-II), dan Program Diploma-III (D-III) baik Program Diploma Pendidikan maupun Non-Pendidikan.
Program Akta Mengajar
Program Akta Mengajar atau Program Pembentukan Kemampuan Mengajar (PPKM) bertujuan untuk membekali kompetensi mengajar yang profesional. Kompetensi mengajar yang dimaksud adalah kemampuan penguasaan materi bidang studi dan memadukannya dengan metodologi pembelajaran yang tepat baik secara teoretik maupun praktik untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Jurusan Di Universitas Negeri Jakarta
Fakultas Ilmu Pendidikan
Manajemen Pendidikan
Teknologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
Bimbingan Konseling
Pendidikan Luar Biasa
Pendidikan Luar Ssekolah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak
Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika
Fisika
Kimia
Biologi
Fakultas Teknik
Teknik Elektro
Teknik Mesin
Teknik Sipil
Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Sosial Politik
Geografi
Sosiologi
Sejarah
Studi Islam
MKU
Fakultas Bahasa dan Seni
Bahasa Jerman
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa Perancis
Bahasa Arab
Seni Rupa
Seni Tari
Seni Musik
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Sosiokinetika
Somatokinetika
Antropokinetika
Fakultas Ekonomi
Akuntansi
Manajemen
Ekonomi dan Administrasi
Program Pascasarjana
Jalur Program
Dalam penyelesaian studinya mahasiswa dapat memilih jalur skripsi, jalur karya inovatif atau jalur pemahaman komprehensif. Penetapan jalur penyelesaian studi dilakukan setelah mahasiswa memperoleh minimal 100 SKS dengan komposisi mata kuliah yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Jurusan/Program Studi masing-masing . Beban kredit semester untuk ketiga jalur adalah minimal 144 SKS.
Jalur Skripsi
Jalur skripsi diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,50.
Jalur Karya Inovatif
Jalur karya inovatif diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki IPK 2,50. Rambu-rambu penyelesaian studi jalur karya inovatif disesuaikan dengan kaidah keilmuan masing-masing jurusan/program studi.
Jalur Pemahaman Komprehensif
Jalur pemahaman komprehensif diperuntukkan bagi mahasiswa yang memilih jalur ini.
Sumber: wikipedia
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)